NEWSPOPULER

Promosi Penerimaan Mahasiswa Baru, STIKes Yarsi Gunakan Strategi Branding

Pendidikan merupakan Positive Side yang memiliki prioritas sangat penting, pendidikan yang baik dan berkualitas adalah barometer investasi untuk masa depan. Selain itu, pendidikan yang baik adalah tolak ukur dalam menentukan karir seseorang di dunia kerja.

Banyaknya jumlah perguruan tinggi saat ini, menyebabkan terjadinya persaingan ketat dalam mendapatkan calon mahasiswa, berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki harus dikerahkan semaksimal mungkin, guna menghadapi persaingan global.

Menanggapi hal tersebut, Ketua STIKes Yarsi Pontianak, Fajar Yousriatin, M. Kes mengatakan, perguruan tinggi harus memiliki “branding” yang baik agar bisa tetap eksis menghadapi persaingan antar perguruan tinggi, apalagi saat ini perguruan tinggi asing juga sangat gencar melakukan promosi untuk menarik minat calon mahasiswa baru di Indonesia.

Khusus untuk STIKes Yarsi, lanjut Fajar, kami telah memiliki sepuluh strategi branding yang dianggap sesuai untuk meningkatkan minat mahasiswa baru, antara lain:

1. Akreditasi

Pertama kali yang akan di lihat oleh para calon mahasiswa atau stakeholder tentunya akreditasi. Untuk hal tersebut, sesuai acuan dari Menristekdikti terkait menjaga mutu pendidikan bidang kesehatan, STIKes Yarsi Pontianak telah terakreditasi B, LAM-PTKes. Sebagaimana diketahui bahwa “LAM-PTKes tidak hanya melakukan penilaian terhadap Program Studi bidang kesehatan, tetapi juga pembinaan dan pengawasan,” ungkap Fajar.

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Sistem Informasi

Saat ini teknologi sangat berpengaruh bagi institusi pendidikan, fakta tersebut juga menjadikan teknologi sebagai sarana branding utama kampus untuk menarik minat mahasiswa baru. Tidak bisa dipungkiri, sistem pelayanan informasi berbasis digital dapat meningkatkan kualitas pelayanan, contoh kecilnya adalah Penerimaan Mahasiswa Baru berbasis daring, pelayanan akademik online, air transfer SDM, seleksi pegawai, training dan pelatihan. Kesimpulannya, setiap kampus yang menggunakan sistem informasi digital akan lebih terlihat profesional disegala sisi.

3. Chief Marketing Officer

Kampus juga perlu memiliki chief marketing officer (CMO), dimana tugas pokoknya adalah malakukan branding kampus secara maksimal. Dengan adanya pusat marketing kampus, pemasaran dan promosi akan lebih teroganisir dan tepat sasaran.

4. Promosi

Kegiatan promosi merupakan komponen prioritas dari kegiatan branding dan pemasaran STIKesYarsi Pontianak. Dengan adanya promosi maka calon mahasiswa akan mengetahui bahwa kampus yang dipilihnya memiliki banyak program unggulan sesuai keinginan.

5. Beasiswa

Tentunya cara ini sudah tidak asing lagi, karena sebagian besar institusi pendidikan pasti menggunakannya sebagai branding khusus. Beasiswa dipandang sangat memberikan dampak positif bagi kampus dan juga si penerima (calon mahasiswa baru).

6. Different

Branding yang tidak boleh terlewatkan adalah cara berbeda dalam tata laksana melakukan promosi atau memiliki keunikan tersendiri dalam penyampaian maupun pelayanan, seperti memiliki rumah sakit sendiri dalam satu kawasan atau slogan yang ringan namun memiliki dampak yang luar biasa, seperti slogan STIKes Yarsi, Islami – Profesional – Memasyarakat (Biaya Kuliah Lebih Murah dan Bisa Dibayar Secara Bertahap)

7. Mempunyai Pusat Career Center

Strategi ini baru tercetus, karena dianggap penting dan sangat diperlukan bagi para alumni yang membutuhkan bimbingan atau mengetahui tentang lowongan kerja dan informasi tentang perusahaan yang telah bekerjasama dengan kampus mereka. Karena sebagian besar calon mahasiswa baru akan melihat apakah setelah lulus mereka akan diperhatikan oleh kampus untuk melanjutkan di dunia kerja.

8. Alumni Sebagai Barometer Kesuksesan

Tidak dapat dipungkiri lagi, jika alumni juga branding yang bagus bagi kampus, karena alumni akan menjadi barometer para calon mahasiswa baru, contohnya alumni yang berprestasi akan dijadikan “Glass Comparison” oleh sebagian besar calon mahasiswa karena mereka juga ingin merasakan kesuksesan yang sama.

9. Publikasi Universitas

Banyak cara untuk melakukan publikasi universitas secara all out, salah satunya memanfaatkan website resmi universitas dengan konten dan informasi menarik. Publikasi dalam bentuk lain yang dianggap memiliki dampak signifikan diantaranya dengan mengirimkan berita atau penelitian ke jurnal maupun media publikasi lokal, nasional hingga internasional.

10. Konfrensi Internasional

Strategi yang terakhir ini biasa dilakukan oleh para pimpinan kampus, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pendidikan internasional. Dalam mengikuti konfrensi international, tentu para pimpinan akan membicarakan kampus mereka dan ingin mengenalkan kampus mereka kepada pihak luar, jadilah ajang konfrensi ini branding kampus yang efektif. Jika sebuah institusi pendidikan tidak asing di telinga para pimpinan kampus luar negeri, tawaran kerjasama antar kampus akan mengalir secara alami, otomatis situasi ini dapat meningkatkan eksistensi, sehingga para calon mahasiswa tertarik untuk mendaftarkan diri di kampus yang memiliki partner universitas luar negeri.

Di era millenial seperti saat ini, branding bukan hanya milik perusahaan besar saja, institusi pendidikan juga harus gencar melakukan branding guna menarik calon mahasiswa dan stakeholder terkait, agar generasi muda Indonesia bisa bersaing di ranah internasional, dengan kata lain anak bangsa ini bisa sejajar dengan generasi muda di negara maju lainnya. (Kominfo)