Workshop Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (IAPT) Versi 3.0
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Pontianak, menggelar Sosialisasi Pengisian Instrumen Akreditasi Perguruan Tingi Versi 3.0. Selain Ketua STIKes Yarsi Pontianak beserta jajaran, kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rapat tersebut juga dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S pada Selasa (5/10/2019) pagi.
Dalam rangka pengenalan sejumlah kriteria instrumen baru terkait akreditasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Pontianak bekerjasama dengan LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, menggelar workshop pengisian IAPT 3.0.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Pontianak, Fajar Yousriatin, M. Kes dalam sambutannya mengatakan, akreditasi BAN-PT adalah tuntutan wajib dari pemerintah kepada perguruan tinggi, seperti telah diatur UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 61.
“Akreditasi menjadi upaya pemerintah menjamin mutu suatu lembaga pendidikan oleh lembaga yang independen, angka akreditasi menjadi bukti bahwa kegiatan pendidikan dan pengajaran sudah sesuai dengan standar jaminan mutu,” ungkap Fajar.
Alumni Universitas Respati Indonesia ini menambahkan, dirinya berharap dengan terselenggaranya workshop yang berlangsung selama tiga hari kedepan ini, bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi pihaknya terkait adaptasi cepat dengan instrumen baru.
Narasumber, Muzdalifah, SP, M.Sc mengungkapkan, ada sejumlah poin penting yang terkait dengan proses akreditasi diantaranya adalah akreditasi harus didasarkan pada prinsip dan tata nilai yang mendorong terjadinya proses perubahan, perbaikan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Akreditasi juga harus berlandaskan pada asas kejujuran, amanah, harmonis dan cerdas, sehingga dalam pelaksanaannya mencerminkan tanggungjawab maksimal.
Sekretaris Pusat Penjaminan Mutu Universitas Lambung Mangkurat ini juga menjelaskan, secara umum setiap kriteria Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (IAPT) Versi 3.0 adalah tentang “Latar belakang, kebijakan, mekanisme penetapan dan strategi pencapaian, indikator kinerja utama, indikator kinerja tambahan, evaluasi capaian kinerja dan kesimpulan dari evaluasi ketercapaian,” tutup Muzdalifah.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.S berpesan kepada Ketua STIKes Yarsi Pontianak beserta seluruh jajaran agar tetap semangat dan bekerja keras karena usaha tidak akan mengkhianati hasil. (Kominfo)