Masalah Kesehatan Lingkungan di 14 Titik Pengungsian Gempa Palu
Sejumlah permasalahan kesehatan lingkungan di 14 titik pengungsian korban gempa Palu ditindaklanjuti oleh Tim gerak cepat dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Makassar dengan melakukan Rapid Health Assessment (RHA).
Hasil dari Rapid Health Assessment menunjukkan beberapa masalah di area pengungsian korban gempa Palu antara lain terkait air bersih, air minum, dan jamban darurat. Berdasarkan keterangan rilis yang diterima pada, Sabtu (6/10/2018), ketiga permasalahan tersebut termasuk kebutuhan yang paling mendesak saat ini untuk pengungsi.
Ketika melakukan RHA, tim juga membawa logistik kesehatan untuk dibagikan, terdiri dari hygiene kit Individu 50 Paket, hygiene kit keluarga 90 Paket, repelant lakat (pengusir nyamuk dan lalat) 144 pcs, masker 2.000 pcs, polibag biasa 2.000 lembar, dan chlorine difuser (desinfeksi air minum) 15 buah.
Tim Kesehatan Lingkungan dari Poltekkes Manado juga berhasil memasang Teknologi Tepat Guna air bersih, berupa alat penyaring air sistem Back Wash di Desa Kaluku Bula Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Adapun pos pengungsian korban gempa Palu yang dilakukan RHA sampai dengan 4 Oktober 2018 adalah BTN Korpri Kawatuna, Pos Kesehatan Bandara, Lapangan Balai Kota, Pos Banggai Kepulauan, Pos Klasnas, Pos Penanggulangan Bencana Pendamping Desa, Pos Lapangan Kawatuna, Pos To Raranga, BTN Palupi, Pos Jalan Merpati 2, Pos Jalan Veteran Masjid Al Wat, Pos Bukit Marwah, Pos Pengungsian Tojo Una Una, dan Pos Polda Baru Soeta. (liputan6/ Kominfo)