5 Negara Asia Tenggara (BIMST) Dorong Kerjasama Bidang Kesehatan
Delegasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mendorong 22nd BIMST Public Health Conference yang beranggotakan negara Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia – Singapore – Thailand (BIMST), dalam konferensi yang berlangsung beberapa waktu lalu di Bandar Seri Begawan tersebut telah disepakati bahwa BIMST akan berkomitmen dalam meningkatkan kerjasama kongkrit khususnya bidang kesehatan.
Lima negara anggota (BIMST) sepakat menyusun TOR (Terms of Referrence) yang berisi visi – misi baru dalam menghadapi tantangan kawasan di masa depan.
Kelanjutan forum ini diharapkan tetap mempertahankan keunikan format BIMST, sebagai platform konsultasi yang informal untuk sharing mengenai Public Health, termasuk berbagi Best Practices, dan pengalaman.
Ketua Delegasi Republik Indonesia, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan, Acep Somantri, SIP, MBA., selaku Vice Chair dalam pertemuan BIMST ke-22 mengungkapkan, BIMST akan menjadi daya ungkit berbagai pihak guna menciptakan outcome yang lebih konkrit, hal tersebut tentu saja didukung penuh oleh Brunei Darussalam sebagai tuan rumah.
“Konferensi yang berlangsung, fokus pada capaian dan tantangan bidang kesehatan yang dihadapi oleh 5 negara anggota serta tindak lanjut forum BIMST,” tutur Acep Somantri.
Sebagaimana diketahui bahwa, BIMST merupakan bentuk kerja sama lintas negara bidang kesehatan antara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand, tujuan utamanya adalah membahas isu terkait kesehatan masyarakat serta sumber daya manusia sebagai objek tenaga yang melayani (tenaga kesehatan).
Menyikapi hal tersebut, Ketua STIKes Yarsi Pontianak, Fajar Yousriatin mengatakan, informasi pararel yang diterimanya melalui unit kerja bidang komunikasi dan informasi STIKes Yarsi Pontianak bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah 23nd BIMST Public Health Conference tahun 2020 sekaligus menjadi Ketua Forum BIMST tahun 2020 – 2021.
“Kami akan berusaha ikut andil dalam program yang dimaksud, karena kami merupakan institusi pendidikan bidang kesehatan, tidak ada alasan untuk tidak ikut mensukseskannya, selain itu kami juga sedang fokus pada kerjasama internasional, sebagaimana yang telah kami lakukan beberapa waktu lalu dengan sejumlah Universitas di Malaysia, ending dari semua yang kami lakukan tentu saja akan mengerucut pada upgradable institution serta akses bagi mahasiswa kami agar bisa lebih berkembang dan profesional kedepannya,” tutup Fajar. (Kominfo)