KEGIATAN

Gerakan Berbagi Masker

Pontianak – Kualitas udara di Kota Pontianak semakin memburuk akibat kabut asap yang terjadi sejak satu bulan terakhir.

Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari BMKG kualitas udara di Pontianak masuk dalam level berbahaya pada pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Mengacu pada hal tersebut, sejumlah aktivis serta Organisasi Kemahasiswaan Stikes Yarsi Pontianak, terpanggil untuk berbuat maksimal sesuai dengan kondisi dilapangan, dengan membagikan masker kepada masyarakat di beberapa titik dan ruas jalan yang ada di Kota Pontianak.

Sedikitnya tiga Organisasi Kemahasiswaan yaitu BEM, Limsy, LDK Asy-Syfa serta sejumlah mahasiswa dari Prodi S1 dan D3 Stikes Yarsi Pontianak turun kejalan membagikan ratusan masker, hal tersebut sebagai bentuk kepedulian terkait kondisi kualitas udara yang kian memburuk, akibat terbakarnya ribuan hektar lahan gambut di Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya.

Staf Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Stikes Yarsi Pontianak, Elvya Rizki Oktaviani, S. Sos, selaku penanggungjawab mengatakan, kegiatan yang digelar merupakan hasil kerjasama antar Perguruan Tinggi diantaranya Stikes Yarsi, Poltekes Gigi, Poltekes Gizi, Poltekes Perawat dan STIK Muhammadiyah Pontianak.

“Walaupun gerakan berbagi masker ini tidak bisa menghilangkan sumber dari kabut asap, minimal bisa mengurangi dampak infeksi saluran pernafasan di masyarakat,” ungkap Vya.

diharapkan kepada para pemegang kebijakan dari instansi terkait bisa segera mengatasi situasi yang terjadi, lakukan tindakan tegas kepada para oknum pembakar lahan yang tidak bertanggungjawab, karena hasil dari perbuatannya berdampak hingga terhentinya aktivitas belajar – mengajar di Kota Pontianak beberapa waktu lalu. (Kominfo)