Suci, Raih “Cum Laude” Angkatan 6 STIKes Yarsi Pontianak
Sesuatu yang berakhir, sejatinya akan menjadi awal permulaan sesuatu yang baru. Demikian pula halnya dengan perkuliahan di kampus putih Stikes Yarsi Pontianak.
Menuntaskan perkuliahan dan menjadi sarjana, akan menjadi jalan bagi ‘petualangan’ baru dalam hidup. Di mana setiap orang berhadapan dengan begitu banyak ‘persimpangan jalan’ masing-masing.
Baik itu melanjutkan kembali pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau memilih meretas karir di jalan profesi. Situasi semacam inilah yang akan dihadapi sekitar 38 sarjana kesehatan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yarsi Pontianak, yang baru saja melewati Yudisium angkatan ke 6, Jumat (7/9/2018) lalu.
Peraih Cumlaude angkatan 6 Stikes Yarsi Pontianak, Suciarti Nurwijayanti, membagikan ‘rencana besar’-nya. Dara berparas cantik ini, mengaku sudah memikirkan langkah apa saja yang akan dilalui untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar.
“Harapan saya ke depan mudah-mudahan bisa menjadi dosen keperawatan,” ujarnya, saat dijumpai, Senin (10/09/2018).
Untuk mencapai cita-cita itu, katanya, ia terlebih dahulu harus menyelesaikan pendidikan profesi selama lebih kurang setahun. Lalu, perjalanannya akan berlanjut ke jenjang pendidikan strata 2 (S2) di jurusan magister keperawatan.
Ia membayangkan akan ada masa yang cukup panjang untuk sampai tuntas sesuai rencana, karenanya, bekal selama pendidikan strata 1 (S1) sampai menjadi satu-satunya sarjana di angkatannya yang meraih gelar cumlaude akan jadi modal besar. Sehingga bisa menuntaskan pendidikan seperti yang di cita-citakan.
Selain itu, ia juga berencana mengejar beasiswa. Mengulang apa yang juga telah didapatkannya di pendidikan S1 keperawatan, di mana ia mendapat beasiswa dari Kemenristek Dikti.
“Saya paling senang mengejar beasiswa. Mudah-mudahan nanti di jenjang S2 juga bisa kembali mendapatkan beasiswa,” lanjutnya.
Rencananya itu tak berhenti sampai di situ saja. Gadis yang pernah meraih gelar sebagai Duta HIV AIDS Provinsi Kalbar pada 2014, dan Duta Lingkungan Hidup 2015 serta Bujang Dare Pontianak 2015 ini tetap punya perhatian khusus pada agenda-agenda sosial.
Ia, dan beberapa rekannya, menggagas Komunitas Muara Kasih. Sebuah komunitas yang berfokus pada edukasi kesehatan dan aksi filantropi kepada masyarakat yang sejauh ini telah beranggotakan 30 orang.
“Komunitas ini juga berkaitan dengan keperawatan. Dalam visi misinya ada pendidikan kesehatan dan juga beramal (filantropi). Saat ini saya sendiri berperan sebagai bendahara,” pungkasnya.
Rasa bahagia, bentuk syukur dan ucapan terimakasih Suci kepada orang-orang yang berperan dalam keberhasilannya juga dituangkan dalam sebuah coretan sederhana di akun Instagramnya “suci.wjy”
“Terimakasih kepada Allah SWT, karena telah memberikan nikmat dan hidayah sehingga berlangsung acara Yudisium di kampusku. Dimana aku telah menyelesaikan pendidikan selama kurang lebih empat tahun.
Terimakasih juga support system terbaik yaitu orang tua, saudara, keluarga, my best partner, sahabat KH dan seluruh teman-teman seperjuangan.
Terimakasih juga untuk diri sendiri, karena tak pernah memutuskan untuk menyerah pada perjalanan yang panjang ini. Banyak proses yang telah kulalui , hingga saat ini aku diamanahkan untuk menyandang gelar ‘CUMLAUDE’.
Hasil memang penting, namun dibalik hasil yang memuaskan, tersimpan perjuangan yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidup.
Ini semua aku persembahkan untuk orang tuaku, keluargaku, orang yang aku sayangi, sahabat dan teman-teman civitas akademika STIKes YARSI Pontianak.
Semangat teman-teman angkatan 2014, masih ada 1 tahun lagi untuk mengejar gelar profesi, semoga berjalan lancar”. (TribunPontianak/Kominfo)
Alhamdulilllah dan puji syukur ats segala Karunia-NYA hal yg paling utama kami panjatkan… krn hingga saat ini STIKes Yarsi Pnk msh diberikan kepercayaan oleh Allah swt dan diberikan izin dlm rangka mencerdaskan anak bangsa…