KESEHATANPENGUMUMANPOPULER

HEALING PROCESS MELALUI MUHASABAH DIRI (MINDFULNESS SPIRITUAL ISLAM)

Mindfulness merupakan suatu latihan yang dilakukan sesorang dengan cara fokus untuk menyadari masalah yang sedang dihadapi, menerimanya dengan lapang dada tanpa melakukan penilaian yang negatif dan juga tidak bereaksi berlebihan. Mindfulness spiritual Islam didefinisikan sebagai suatu latihan yang melibatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Tuhan yang Maha kuasa dalam setiap proses (mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala) dengan tujuan membantu individu untuk secara sadar memahami kondisi atau pengalaman yang dihadapi bukan sebagai kebetulan tetapi peristiwa dibuat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala (Dwidiyanti, et al. 2018). Seseorang menerima kondisi yang dialami dengan penuh lapang dada, menemukan maksud serta tujuan dan cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi sesuai dengan aturan Islam. Individu yang mindful melakukan sesuatu dengan penuh kesadaran dan berusaha meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah.

Tahapan Muhasabah Diri (Mindfulness Spiritual Islam)

  1. Momen kesadaran untuk Berubah dengan istighfar

Pada tahap pertama seorang individu harus memiliki niat,niat merupakan energi spiritual dan ruhul ibadah. Niat akan memunculkan keinginan atau dorongan hati sesuai dengan kebutuhan dirinya yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  • Check tentang dosa

Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari perbuatan dosa dan kesalahan, baik yang tidak disengaja bahkan ada yang melakukannya dengan sengaja. Meskipun demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memerintahkan umat manusia untuk berusaha menjauhi segala perbuatan dosa atau kemaksiatan dan tidak menyepelekan kemaksiatan sekalipun itu adalah dosa kecil, yaitu dengan senantiasa bertaubat dan memohon ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala jika telah terlanjur melakukannya. Sebagaimana terdapat potongan dari salah satu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.S Asy Syura: [42] 30)

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi. (Q.S an-nisa: [4] 79)

  • Body scan

Body scan adalah berpikir serius dan cermat atau merenungkan tentang karakter, perilaku, emosi, dan motif yang ada pada diri sendiri. Saat melakukan Body scan Anda akan melihat ke belakang mengenai hal-hal yang Anda lakukan pada masa lalu, yang merefleksikan hidup Anda hingga saat ini.

Tindakan ini memberi kesempatan kepada otak untuk berhenti sejenak dari berbagai pemikiran yang kacau. Selama beristirahat, Anda akan memilah-milah berbagai pengalaman yang pernah terjadi serta mengevaluasi pengalaman tersebut. Evaluasi inilah yang kemudian menjadi pembelajaran bagi Anda untuk menentukan pola pikir dan perilaku yang baik.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di qolbunya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua qolbunya” (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Hadits ini dinilai hasan sahih oleh Tirmidzi).

R asulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mintalah fatwa pada jiwamu dan Mintalah fatwa pada qolbumu (beliau mengatakannya sampai tiga kali). Kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan jiwa dan menentramkan qolbu. Sedangkan kejelekan (dosa) selalu menggelisahkan jiwa dan menggoncangkan qolbu” (HR. Ad Darimi 2/320 dan Ahmad 4/228. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi. Lihat Al Irwa’ no. 1734).

  • Taubat dan doa

Taubat dalam Bahasa Arab berasal dari huruf ta, wawu, dan ba‟, menunjukkan pada arti pulang (al-ruju’) dan kembali (al-audah). Adapun maksud taubat kepada Allah adalah pulang kepadanya, kembali ke haribaan-Nya, dan berdiri di depan pintu surganya. Allah menerima taubat seseorang, artinya yaitu Allah mengampuninya dan kembali memberikan karunia kepadanya. Sebagaimana terdapat potongan dari salah satu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S An-Nisa’: [4] 110)

  • Relaksasi

Respon tubuh yang dirasakan setelah melakukan Muhasabah Diri (Mindfulness Spiritual Islam)”seperti pusing, mual, batuk, panas, tegang, dan bahkan muntah.

  • Target sehat mandiri

Sumber :

  • Al-Quranul Karim

Dwidiyanti, M., Pamungkas, A. Y. F., & Ningsih, H. E. W. (2018). Mindfulness caring pada stress (1st ed.). Semarang: UNDIPPress.