PENGUMUMAN

REFLEKSI AKHIR TAHUN: PENTINGNYA SPIRITUALITAS DALAM MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS

Akhir tahun kerap kali akan menjadi ajanguntuk hura-hura pada aktivitas yang tak berguna. Namun, tidak seperti yang disampaikan oleh Ustadz Misyruki As-Syairy, M.P.I dalam tausiahnya pada Kegiatan Kajian Rutin STIkes YARSI Pontianak. Justru akhir tahun adalah momen penting untuk kita merefleksikan diri tentang ibadah dan amal yang kita lakukan di tahun sebelumnya, memperbaiki dan terus bersemangat untuk meningkatkan amal dan ibadah kita pada tahun berikutnya. Karena pada dasarnya kita hidup harus berorientasi pada akhirat, memperbanyak amal di dunia guna untuk bekal di akhirat kelak.

Pada Kajian Rutin STIKes YARSI Pontianak kali ini mengangkat tema yang menarik pada momen yang sangat baik. “Refleksi Akhir Tahun: Pentingnya Spiritualitas dalam Mempengaruhi Produktivitas” yang disampaikan langsung oleh Ustadz Misyruki As-Syairy, M.P.I, yang dilaksanakan pada hari jumat bertepatan di penghujung tahun yaitu 31 Desember 2021.

Ustadz Misyruki As-Syairy, M.P.I menuturkan pada awal tausiahnya, “Semua aktivitas baik apapun itu (termasuk aktivitas bekerja), jika kita niatkan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala semua itu tidak akan sia-sia bahkan akan menjadi pemberat timbangan amal baik kita kelak di yaumil hisab”. Kalimat awal ini menjadi pemantik bagi kita untuk lebih antusias mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh beliau, karena setiap kalimat yang keluar mengandung hikmah dan pelajaran yang sangat banyak.

Ustadz Misyruki As-Syairy, M.P.I juga menyampaikan itulah hakikat dunia, meski dianggap berharga bagi sebagian orang namun di sisi Allah tidak ada artinya dibanding Akhirat. Pada hari itu baik harta, anak, jabatan, kedudukan yang dibanggakan tidak bermanfaat lagi. Karena itu, kaum muslimin harus menjadikan dunia sebagai ladang beramal karena kehidupan di dunia kelak akan dipertanggungjawabkan di hari Akhir. Dalam satu hadis, ada 4 pertanyaan di Padang Mahsyar yang akan dijawab oleh manusia.

Berikut Hadisnya:

ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺫ ﺑﻦ ﺟﺒﻞ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻦ ﺗﺰﻭﻝ ﻗﺪﻣﺎ ﻋﺒﺪ ﻳﻮﻡ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﺴﺄﻝ ﻋﻦ ﺃﺭﺑﻊ ﺧﺼﺎﻝ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﻩ ﻓﻴﻤﺎ ﺃﻓﻨﺎﻩ ﻭﻋﻦ ﺷﺒﺎﺑﻪ ﻓﻴﻤﺎ ﺃﺑﻼﻩ ﻭﻋﻦ ﻣﺎﻟﻪ ﻣﻦ ﺃﻳﻦ اﻛﺘﺴﺒﻪ ﻭﻓﻴﻤﺎ ﺃﻧﻔﻘﻪ ﻭﻋﻦ ﻋﻠﻤﻪ ﻣﺎﺫا ﻋﻤﻞ ﻓﻴﻪ ﺭﻭاﻩ اﻟﺒﺰاﺭ ﻭاﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ ﻭاﻟﻠﻔﻆ ﻟﻪ

Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat kedua kaki manusia akan berhenti untuk dimintai pertanggungjawaban tentang empat hal. Pertama, tentang umurnya dihabiskan untuk tujuan apa. Kedua, tentang waktu muda dihabiskan untuk apa. Ketiga, tentang harta, dari mana sumber penghasilannya dan dihabiskan untuk tujuan apa. Keempat, tentang ilmu yang ia miliki, diamalkan atau tidak.” (HR Imam Bazzar dan Imam at-Thabrani dengan sanad yang sahih)

Dalam riwayat lain dari Abu Barzah Al-Aslami berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

]لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أربع : عن عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

Artinya:

“Dua kaki seorang hamba tidak akan bergerak (pada hari kiamat) sehingga dia ditanya tentang umurnya, kemana dihabiskan, tentang ilmunya apakah yang telah dilakukan dengan ilmunya, tentang hartanya dari mana diperolehi dan kemana dibelanjakan dan tentang tubuh badannya untuk apa digunakannya.” (HR at-Tirmizi)

Dari hadist diatas bahwasannya kita akan ditanyai empat perkara penting yaitu:

1.  Umur

Mari muhasabah, nikmat yang diberikan Allah kepada kita yaitu umur. Apakah kita sudah gunakan waktu itu untuk beribadah atau justru berlalu sia-sia?

2.  Waktu Muda

Diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. Nikmat sehat di kala muda sering melalaikan seseorang dari ibadah. Tak sedikit manusia yang mengisi waktu mudanya (waktu sehatnya) ke lembah maksiat. Bahkan ada yang sudah berusia lebih 40 tahun tidak kunjung bertobat. Na’udzubillahi min dzalik. Ketahuilah, nikmat sehat di waktu muda ini akan ditanyakan oleh Zat Pemberi nikmat. Karena itu, manfaatkanlah nikmat muda ini sebelum datang sakit dan masa tua.

3.  Harta

Harta sering menipu manusia. Banyak yang menganggap hartanya berharga dan kekal, padahal harta tidak dibawa mati. Sejatinya, harta yang dimiliki manusia adalah pemberian Allah dan mereka yang memanfaatkannya di jalan Allah tentu akan selamat. Namun, mereka yang membelanjakan hartanya di jalan bathil dan mendapatkannya dengan cara yang tidak halal akan ditanya oleh Allah pada hariKiamat.

4.  Ilmu

Beruntunglah seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah. Namun, jika tidak diamalkan dan tidak diajarkan kepada orang lain kelak akan ditanya oleh Allah Ta’ala. Ilmu yang dipelajari oleh umat Islam hendaklah diamalkan dan digunakan untuk kemaslahatan umat.

Kemudian, Ustadz Misyruki As-Syairy, M.P.I mengajak kita mari jadikan pekerjaan bernilai ibadah, yaitu dengan cara mengawali setiap aktivitas dengan Basmallah dan Niatkan karena Allah ta’ala. Karena sesuai dengan surah Az-zariyat ayat 56 yang artinya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

(Surah Az-Zariyat 56)

Selanjutnya, Ustadz Misyruki As-Syairy, M.P.I juga mengajarkan kita tentang doa agar dijauhkan dari rasa malas yang merujuk berdasarkan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ

“Allahumma inni audzubika minal-ajzi wal-kasal, waljubni wal-bukhli wal-harami, wa audzubika min adzabil-qabri, wa audzubika min fitnati al-mahya wal-mamati.”

Artinya: 

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, serta bencana kehidupan dan kematian.”  

Mengapa ini penting, karena bisa jadi rasa malas ini adalah bisikan-bisikan syetan yang membuat kita malas untuk beribadah dan  melakukan aktivitas sehingga kita tidak produktif.