Maraknya HOAX Di Medsos, Ini Tanggapan Ketua HCC Kalbar
Ketua Hoax Crisis Center (HCC) Kalimantan Barat, Edho Sinaga memberikan tanggapan terkait maraknya berita palsu atau cerita bohong tentang penculikan anak yang beredar liar di media sosial.
Hal ini menyusul ditangkapnya pelaku penyebar hoax berinisial NV oleh Satreskrim Polresta Pontianak. pelaku dibekuk usai menyebarkan berita palsu tentang penculikan anak berusia 1,3 tahun bernama Alfen Tio Asmeraldo alias Ajun.
Sebelumnya Ajun dikabarkan hilang oleh sang ibu saat bermain di rumahnya pada Minggu (4/11/2018) pagi. Nyatanya, Ajun berhasil ditemukan oleh sepupunya dalam kondisi tidak bernyawa, di dalam saluran air (got) di depan rumah neneknya yang berjarak lima meter dari rumah korban di Komplek Villa Ria Indah, Kelurahan Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur, Selasa (6/11/2018) sekitar pukul 07:20 WIB.
Berikut adalah tanggapan Edho Sinaga, selaku Ketua HCC Kalbar:
“Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas musibah yang menimpa buah hati mereka.
Saya mengecam keras penyebar hoax terkait penculikan anak. Tolong berpikir yang jernih, bagaimana kalo itu anak anda, saudara anda atau keluarga anda?
Dengan modal informasi yang tidak valid, jangan mudah menyebarkan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Mari menjadi netizen yang cerdas, meningkatkan pemahaman akan informasi. Jangan kalah otak dengan jempol, pikir dulu baru sebar. Cari kebenarannya dulu baru komentar.
Saya mengapresiasi langkah cepat, respon tanggap serta upaya kongkrit yang dilakukan pihak kepolisian dalam menuntaskan kasus ini. Penyebar hoax penculikan anak yang meresahkan sudah ditangkap.
Hal Ini menjadi bukti keseriusan aparat kepolisian dalam menangani informasi bohong yang terus disuarakan oleh Hoax Crisis Center (HCC) Kalimantan Barat dan Mafindo untuk dilawan penyebarannya.
Mari cerdaslah bermedia sosial. Khususnya di group aplikasi chating. Menjadi yang pertama menyebarkan informasi tidak menjadikan anda hebat atau menjadikan anda yang paling tahu akan segala hal. Apalagi informasi tersebut adalah informasi bohong dan ditambah dengan asumsi sendiri.
Mari jaga anak kita secara maksimal, tetap waspada, namun bukan dengan menyebar hoax. “Ingat, jika anda menyebar hoax, anda turut melakukan upaya kejahatan lainnya disetiap kasus yang anda asumsikan tersebut,”tutup Edho. (Kominfo)